Jumat, 07 Juni 2013

        Alat untuk mengukur suhu adalah trmometer. Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat termometrik zat adalah sifat fisis zat yang berubah ketika dipanaskan, misalnya volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik seutas kawat platina, tekanan gas pada volume tetap, dan warna pijar kawat (filamen) lampu.

      Ada beberapa jenis termometer, tetapi pengoprasiannya selalu bergantung pada jumlah kandungan unsur yang berubah dengan temperatur. Termometer yang paling umum bergantung pada pemuaian bahan sesuai peningkatan temperatur.

Jenis-jenis Termometer yaitu :

a) Termometer berdasarkan isinya :

1) Termometer zat padat

padat

     Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pada mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panasp.

2) Termometer zat cair

          Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Keduanya dipilih karena masing-masing mempunyai kelebihan yaitu:

1. Raksa

raksa

Kelebihan :

Ø Raksa membeku pada suhu -39°C dan mendidih pada suhu 357°C sehingga termometer raksa paling tepat untuk mengukur suhu-suhu tinggi sampai dengan 357°C

Ø Raksa mengkilap sehingga mudah untuk dilihat

Ø Raksa tampak jelas saat naik atau turun akibat memuai atau menyusut karena mengalami pemanasan atau pendinginan.

Ø Tidak membasahi dinding

Ø Raksa merupakan penghantar panas yang baik

Ø Pemuainnya teratu

Kekurangan:

Ø Bila pecah dapat menimbulkan bahaya

Ø Harga mahal

2. Alkohol

alkohol

Kelebihan :

Ø Alkohol membeku pada suhu –114,9°C dan mendidih pada suhu 78°C sehingga termometer alkohol paling sesuai untuk mengukur suhu-suhu rendah sampai dengan –144,9°C

Ø Pemuaiannya 6 kali lebih besar daripada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

Ø bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer

Ø harganya lebih murah

Kekurangan :

Ø membasahi dinding kaca

Ø pemuaiannya tidak teratur

Ø tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi

Ø tidak berwarna sehingga susah untuk dilihat

 

3) Termometer gas

images

      Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi.

b) Termometer berdasarkan penggunaannya yaitu:

1)   termometer klinis

lgk

      Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.

2) termometer laboratorium

laboratorium

       Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

3)   termometer ruangan

ruanagan

        Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C .

4)   termometer digital

digital

        Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca

Referensi
Kanginan, Marthen.2006.Fisika untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga

Seran, Goris. 2004.Fisika SMA/MA Kls X (Diknas):Jakarta.Grasindo

http://fisikarudy .com/2010/04/01/termometer-suhu-dan-kalor-1/

 

0 komentar :

Posting Komentar